Thursday 22 February 2018

Art Of Defense (AOD) #1-07 - Baby Who Is Dying'.

Thursday 22 February 2018
Art Of Defense (AOD) #1-07 - Baby Who Is Dying'.
Dipagi hari yang sangat cerah, Chen Dakai & Kina (Anak terakhir dari raja barathar) bermain di tepi sungai.. Kina mengaggap Chen dakai sebagai kakek'nya. Kina anak yang nakal & cerdas namun baik hati. Ketika di pedesaan yang ramai dengan penduduk sering kali dia kabur dan hilang dari pandangan Chen Dakai. dan sering pulang dengan keadaan baju berlumuran lumpur ataupun luka karena terjatuh. Dan karena itupun pasukan kerajaan sering dibuat sibuk karena anak ini.

*(Cerita Sebelum Chen Dakai Menetap Di Malborka Kingdom)*
Dan setelah masa peperangan terbesar dalam sejarah berakhir, Chen Dakai diminta oleh Raja Barathar untuk tinggal di istananya. awalnya Chen Dakai menolak karena tidak ada kepentingan lagi setelah perang terbesar berakhir. Namun, Chen Dakai ditawarkan posisi untuk Medicster dikerajaan Malborka. dan akhirnya Chen Dakai menerima pemberian gelar Grand Medicster.

**(Grand Medicster : sebutan untuk orang yang menguasai ilmu pengobatan dan sihir manipulasi).

Setelah bertahun tahun berlalu setelah masa peperangan berakhir, Daisy Levian atau istri dari Raja Jack Barathar, melahirkan anak kedua yaitu perempuan dengan proses melahirkan yang ditangani oleh anak murid Chen Dakai.

Iyvana : maaf tuan chen, bisa kita bicara sebentar..?
Chen Dakai : Baiklah nanti, setelah kita melalui kebahagiaan raja karena kelahiran putrinya.
Iyvana : baik tuan.

Diangkat perlahan anak bayi perempuan yang dbalut kain oleh Raja Barathar, dan menyuruh Chen untuk mendoakannya, kemudian Chen mendoakannya dalam hati dan sambil mengelus kepala bayi yang sedang menangis. mendadak isak tangisnya berhenti dan tertidur.

Raja Barathar : hahaha aku punya anak perempuan chen..
Chen Dakai : iya tuanku, selamat atas kelahiran putri anda.

Raja Barathar : ehmmm, akan kuberi nama apa ya chen..?
Chen Dakai : maaf tuanku, aku tidak berhak atas pemberian nama anak anda. 

Raja Barathar : heii chen, tolonglah aku. aku sedang dalam kondisi sedih dan senang..
Chen Dakai : sebentar tuan, saya pikirkan dahulu.. ehmmm..

..

..

..

Chen Dakai : tuan, aku mendapatkan nama yang bagus.
Raja Barathar : apa itu cepat.. cepat sebutkan, aku sudah tidak sabar.. 

Chen Dakai : ehmm mungkin Evi Levina Barathar, nama tengah dan belakang mirip dengan nama istri anda dan nama keturunan anda. dan nama depan Evi yang berartikan hasrat dan hasrat adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk mendapatkan sesuatu atau melakukan sesuatu. 

Raja Barathar : hhhahaa, kau sangat hebat Chen aku sangat mengagumimu..
Raja Barathar : baiklah aku akan menamakannya Evi Levina Barathar.
Raja Barathar : terima kasih Chen atas sarannya.
Chen Dakai : baiklah tuanku, aku akan pergi kembali ke perpustakaan.
Raja Barathar : baiklah Chen, jangan pergi jauh tanpa sepengetahuanku. 

Chen Dakai : baiklah tuanku.

kemudian Chen kembali keperpustakaan, mengambil buku catatan miliknya dan menuliskan sesuatu kedalamnya..
dan tiba tiba iyvana anak murid Chen Dakai menghampiri..

Iyvana : tuan chen apaah anda sedang sibuk ?

*(Kemudian Chen Dakai menutup bukunya)*..

Chen Dakai : tidak Iyvana, apa yang ingin kau bicarakan..??
Iyvana : bayi itu tuan, bayi perempuan raja.. 

Chen Dakai : kenapa dengan bayi perempuan itu..??
Iyvana : aku belum pernah melihat aura aneh yang keluar dari mata merahnya bayi perempuan itu..? apakah itu tuan..?? aku selama membantu proses melahirkan tidak pernah melihat hal aneh seperti itu..?? 

Chen Dakai : saat aku memegang kepala anak itu, sepertinya bola matanya berwarna hitam..?? atau mungkin kau sudah kelelahan Iyvana..?? apa kau butuh hari libur dulu untuk 1 minggu..?? ambillah waktu liburmu..
Iyvana : tidak tuan chen, aku sedang tidak kelelahan. malahan aku sangat senang membantu proses melahirkan anak sang raja..

Chen Dakai : sudah lah, Iyvana.. lupakan, saja.. jika raja mendengar hal yang aneh seperti itu, mungkin dia akan marah..
Iyvana : ba..ba..baiklah tuan, maafkan kelancanganku.. mohon jangan beritahu siapapun tuan, sekalipun dengan sang raja.. aku benar benar minta maaf.. 

Chen Dakai : haha, baiklah baiklah kau bisa percaya kepadaku.. dan ingat pesanku, jangan beritahukan ini kepada siapapu.. kau berjanji ya.. 

Iyvana : baiklah tuan, aku pergi kembali bekerja dulu..
Chen Dakai : iya..

Matahari telah terbenam & langit semakin gelap, chen dakai seperti biasa pergi mengitari desa untuk melihat kondisi desa desa pada saat malam.. ketika setiap ada warga yang sedang sakit ataupun sakit parah. Chen Dakai langsung memberi kabar kepada anak muridnya secepat mungkin, untuk membantu para warga yang sedang butuh bantuan pengobatan..

Bertahun tahun kesejahteraan kerajaan Malborka berlangsung..

Hingga kelahiran anak kembar dari Raja Barathar..

Raja Barathar : *(berteriak)* pengawal..??
Raja Barathar : pengawal..??? dimana Chen Dakai..??

** Dan masuklah seseorang berjubah hitam kemerah merahan dan menutupi wajahnya dengan kain berwarna hitam dan bertudung..

Raja Barathar : hei, siapa kau beraninya masuk kedalam istana ini..??

??? : lama sekali tak berjumpa, jack..
Raja Barathar : kau mengenalku..?? siapa kau..
??? : aku sudah lama disini sebelum kau dilahirkan.. 

Raja Barathar menarik pedang yang berada disebelahnya, dan menghunuskannya ke arah pria misterius tersebut..

Raja Barathar : cepat perlihatkan wajahmu atau tebas kepalamu..

Kemudian Chen Dakai datang terburu buru dan menyuruh muridnya untuk masuk kedalam kamar ratu daisy..

Chen Dakai : siapa orang ini jack..?? sepertinya kita kedatangan tamu tak diundang..
Raja Barathar : kau terpojok sekarang.. aku dihadapanmu, dan dibelakangmu ada orangku..
??? : ehmmm, sepertinya aku memang terpojok.. baiklah aku menyerah.. 

pria misterius tersebut membuka penutup wajahnya,

Chen Dakai : Arch...??? itukah kau...?
Raja Barathar : ?? Archh..?? kemana kau menghilang..

Lalu mata Raja Barathar berkaca kaca dan meneteskan sedikit air mata & mengusapnya, dan mundur perlahan dan duduk di kursi singgasana'nya..

Archon Ledarsh : yaa ini aku, lama tak berjumpa jack, chen..
Lalu terdengar suara 2 bayi menangis keras dari dalam kamar ratu daisy..
Kemudian Iyvana membawa kedua bayi tersebut ke Chen Dakai..
Raja Barathar : Chen anaku lelaki atau perempuann..??

Chen Dakai : kedua duanya lelaki..
Raja Barathar : Thank's god, you give me a lucky... 

Archon Ledarsh : selamat Jack, semoga anak ini dapat mewariskan tahta kerajaan dimasa depan.. 

Raja Barathar : mari kita adakan pesta yang sebesar besarnya, atas kelahiran anak kembarku ini..
Raja Barathar : *(berteriak)* pengawaaal, panggil semua penguasa perbatasan.. kita akan mengadakan pesta besar besaran besok malam..

Pengawal : baiklah tuanku..
Raja Barathar : Archh, kau bisa istirahat diruanganmu yang dahulu.. tempat itu selalu ku minta untuk dirawat.. karena aku tahu kau akan kembali..

Raja Barathar : besok pagi aku akan menemuimu..
Archon Ledarsh : baiklah, sampai ketemu besok pagi..
Raja Barathar : Chen, istirahatlah diistana ini, aku memintamu untuk menjaga anak kembarku ini, Aku memohon padamu chen..

Chen Dakai : baiklah tuanku Jack Barathar..
Raja Barathar : sudahlah chen, aku bosan dengan panggilan raja.. panggil saja aku jack..
Raja Barathar : Hari ini hariku yang paling bahagia..
Raja Barathar : Aku lelah, aku akan tetap terjaga menjaga anak kembarku ini..

Chen Dakai : baiklah aku akan pergi ke kamar tamu, jika ada perlu panggil aku saja..
Raja Barathar : baiklah Chen..

kemudian Jack Barathar masuk kedalam kamar ratu daisy dan duduk menatap kedua anak yang kembar itu..

..

..

..

Hingga pagi datang, dan Raja tertidur dibangku dan terbangun oleh bayi yang menangis..

..

..

Raja Barathar : maaf sayang aku tertidur..
Ratu Daisy : tidak apa apa sayang, kamu terlalu lelah untuk tetap terjaga..

Kemudian masuklah Edenias Barathar (Anak Pertama Raja Barathar), kedalam kamar ibu'nya.

Edenias : Ayahh, aku punya adik kembar..
Raja Barathar : iyaa, jaga adikmu yaa..
Edenias : baiklah ayah..
Edenias : Aku mendapatkan binatang buruan yang sangat besar ayah..
Raja Barathar : Kau hebat nak, oiyaa nanti malam akan ada pesta besar untuk merayakan kelahiran adikmu.. kau istirahatlah.. 

Edenias : baiklah, baiklah.. 

Sebelum pergi, Edenias sepmat untuk mencium kedua adiknya yang kembar..
Ketika hendak sampai pintu untuk keluar, Edenias dipanggil..

Raja Barathar : hei Eden, coba kau lihat adikmu sesekali ke ruangannya.. apa yang sedang dia lakukan.. dan suruhlah untuk persiapan pesta nanti malam..
Edenias : baiklah..

Lalu edenias berjalan menuju arah tangga naik untuk menghampiri Evi.. Dan disaat Eden sampai didepan pintu ruangan Evi, aroma yang tidak sedap keluar dari rongga rongga pintu.. sedikit mengeluarkan asap..

Kemdian Edenias mengetuk pintu *tok*tok*..??
Edenias : Evii..?? kau ada didalam ruangan..?? bolehkah aku masuk..??

*Ckrekk* Pintu terbuka..

Edenias : Evi, kamar mu kotor sekali..
Evi : Ada apa..?
Edenias : Ayah akan mengadakan pesta nanti malam, untuk kelahiran adikmu yang kembar..
Evi : Hakk..?? aku punya adik kembar..?? Laki atau perempuan..

Edenias melihat sekeliling tembok yang penuh dengan coretan coretan aneh seperti symbol symbol mistis..

Edenias : Evi, ini apa *(sambil menunjuk ke arah salah satu symbol)*..
Evi : itu iblis yang telah kusegel..

Edenias : &%$$#&%$#&%$#&%$# ??? Aku tidak mengerti.. 

Evi : Akan kuberitahu asalkan kau tidak bilang kepada siapa siapa..?? maukah kau berjanji..??
Edenias : ehmmm, baiklahh.. 

Evi : kemarikan tangan kananmu, dan menghadaplah kelangit langit..
Edenias : baiklah..

Lalu Evi menggambar symbol api di punggung tangan Edenias dan sambil membacakan mantra..

Kemdian evi menendang kaki Edenias, *(Aswwwww)*
Edenias : apa yang kau lakukan evi..
Evi : itu kau baru saja kuberi ilmu api..
Edenias : *(Tertawa tawa terbahak bahak)* Hhhahhahahhahahahhahaahahaha..
Evi : Heii bodoh, apa kau pikir aku sedang bercanda..??
Evi : coba sekarang kau bayangkan api besar keluar dari tanganmu.. dan begitu api itu keluar, langsung kau lemparkan ketembok.. atau tidak tanganmu akan terbakar...

Edenias *(Ehmm mana mungkin keluar api, aku sedang dibohongi sama anak kecil "baiklah aku akan berpura pura")*

Lalu Edenias mempraktekannya dengan membayangkan api keluar dari tangannya dan ternyata api keluar sangat besar.. dan Edenias tersentak kaget luar biasa dan melemparkan api tersebut ke langit langit.. dan api itu pun menyebar kemana mana..

Dan Edenias pun rambutnya terkena api api kecil yang menyambar dan membakarnya sedikit..

Evi : Kau pikir aku sedang bercanda..??
Edenias : Evi..?? Dari mana kau mempelajari ini... 

Edenias : Apakah aku akan punya sihir ini selamanya..??
Evi : tentu saja tidak, bodoh.. segel itu hanya sekali saja bisa kau gunakan..
Evi : jangan beritahukan kepada siapapun, atau kau akan kubakar pada saat tidur.. 

Edenias : ba..baiklahh..
Edenias : yasudah lupakan, jangan lupa nanti malam ya..
Evi : baiklah, kalau aku tidak lupa..

Kemudian Edenias keluar dari kamar sambil membayangkan *(Ehmm adik yang aneh, hampir saja aku terbakar.. belajar dari mana dia.. padahal tidak pernah keluar dari ruangan.. sepertinya dia memiliki orang yang menuntunnya.. ehmm tunggu tunggu, terakhir aku ketemu 2 minggu lalu, tapi sepertinya dia masih menjadi anak yang manja dan selalu dekat dengan ibu.. ahh entahlah mungkin nanti malam aku akan bertanya kepadanya..)*

Lalu Eden kembali ke kekamar dan untuk beristirahat, namun karena belum mengantuk Eden berniat membaca buku dan membuka jendela untuk membiarkan udara yang segar masuk melalui jendela..
..

..

..
Ditempat lain, Archon Ledarsh sedang berjalan jalan keliling kerajaan, berniat untuk mampir kerumah kakek Galen Isengard..

Setibanya didepan rumah kakek tersebut, seorang wanita berambut merah, tinggi dan putih langsung masuk kedalam rumah.. dan kembali lagi membawa 2 pedang hitam..

??? : hei kau mau apa..?? kakek sudah tidak membuatkan pedang untuk siapapun lagi..
??? : lebih baik kau pergi atau ku akan membunuhmu..

Archon : aku hanya ingin menjenguk kakek Galen..
??? : orang jahat hanya ingin mencuri pedang buatan kakek.. aku tidak bisa membiarkannya..
Galen : Lisanna, ada apa ini pagi pagi sudah berisik..??

*kakek keluar dari pintu dengan perlahan menggunakan tongkat..

Galen : Lisanna masuklah kedalam..

Kemudian Archon membuka penutup wajahnya..
Archon : kakek, apa kabar..??

Galen : Archh.. kau kembali.. kemana saja kau menghilang..??
Galen : Lisanna, ini Archon.. Dia ini yang membawamu bertemu dengan aku.. masihkah kau mengingat..??

**Lisanna pada saat kecil pingsan karena kelaparan dan tak berdaya, tepat di bawah pohon yang berdekatan dengan kereta kuda.. pada saat itu Archon sedang membeli peralatan tempa & material..

Lisanna : Archh.. maaf aku tidak mengingatnya..
Archon : tidak apa apa, maaf aku sudah lama tak pulang kerumah ini..
Galen : masuk lah sini, aku punya resep minuman untukmu..
Archon : baiklah..

Kakek Galen membawanya ke tempat kerja lamanya yang sudah tidak pernah dipakai, tepatnya dibelakang rumah..

Archon : kek, kau sudah tidak membuat pedang lagi..?
Galen : iyaa, kenapa..? memangnya kau ingin ku buatkan pedang..??
Archon : Haha, tidak mungkin dengan tubuh itu kau bisa membuat pedang lagi..
Galen : Hhhaha, sekarang aku sudah tidak kuat untuk berdiri lama.. Aku sudah mengajari Lisanna membuat peralatan perkebunan dan pertanian, agar setelah aku mati.. dia bisa hidup dan tidak bergantung kepada orang lain..

Lisanna datang dan membawa minuman dan menaruhnya ke meja..
Lisanna : aku bisa membuat pedang jika kau mau Archh..
Lisanna : dengan syarat khusus, kau harus bisa membuatkanku dan mengajariku membuat api hitam, hahha.. 

Archon : untuk apa api hitam..?? 

Galen : sudahlah Lisanna, kau hanya bergurau.. Archh jangan dengarkan Lisanna..
Lisanna : ishhh kakek, aku sedang berbicara..
Galen : setiap hari yang kau bicarakan hanya api hitam dan api hitam..
Lisanna : kakek, aku hanya ingin membuat pedang yang mengeluarkan api hitam ketika pedang itu menggores jubah knight yang terbuat dari besi.. 

Archon : kakek, dari mana Lisanna tahu keberadaan api hitam..??
Lisanna : kakek yang menceritakannya kepadaku, jaman dulu pada saat perang lazuerus ada yang bisa membuat api hitam, dia bernama Missa Valaghar..
Galen : Lisanna hentikanlah *(dengan nada marah)..
Archon : Tidak apalah kek, Lisanna yang akan mewariskan tahta Legenda si Pembuat Pedang..
Galen : kau ini bicara apa Arch, aku sudah tidak ingin mewariskan apa apa lagi, jaman peperangan telah berakhir.. 

Archon Ledarsh : Kek, peperangan akan terjadi lagi aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri, sudah banyak persekongkolan busuk yang terjadi diantara orang hebat.. Kita sebagai manusia, hanya bisa mempersenjatai diri kita untuk bertahan hidup..

Galen : Archh aku sudah terlalu tua untuk membahas ini..
*(Archon mengeluarkan pisau sepanjang 30 centimeter, dan menancapkannya ke atas meja)*

Archon : ini adalah sebuah bukti dari kejahatan yang dilakukan oleh "Armitage Koron".. apakah kau tahu kandungan material pada pisau sepanjang 30CM ini..??
*(Galen tersentak sangat kaget melihatnya..)*

Archon : pada saat aku meminta kepada Armitage Koron untuk membuatkan totem untuk menyegel kekuatan kegelapan Raja Akhartask, dengan mudah Armitage Koron memberikan 5 senjata yang dibuat oleh material yang berasal dari batu "Komet Aphopis" ini, dan pesan yang diberikannya adalah janganlah relic ini dibuka selama dalam perjalanan, dan bukalah ketika sudah sampai ditempat penyegelan.. selama perjalanan aku pun berfikir, kenapa syaratnya begitu aneh, tapi aku percaya mungkin karena Armitage Koron ini adalah kerabat kakek.. kegelisahanku ini tidak hanya sampai dalam perjalanan untuk memberikan relicnya kepada prajurit kegelapan.. akan tetapi aku menghampiri Ezeris yaitu assasins kegelapan dari Nightsade.. dia kerabat dekatku..

*(Lisanna mendengarkannya sangat serius)*

aku berbisik kepadanya, untuk membuka peti yang berisi relic tersebut.. dan ketika peti tersebut dibuka.. dan ternyata pisau yang dimeja ini yang kulihat.. saat itu aku bingung dan pasrah dengan apa yang akan terjadi.. akan tetapi aku ingat bahwa kau telah memberikan pisau dagger kecil yang terbuat dari batu "Komet Ison" entah apa yang aku pikirkan, dan akhirnya aku tukar dengan pisau yang berada dimeja ini.. dan sedikit memberikan penjelasan kepada Ezeris.. bahwa relic yang akan dibawa ini, adalah material dari batu kehancuran.. Ezeris pun terkejut, dan tak sedikit pun Ezeris menaruh kecurigaan terhadapku.. Dan Ezeris pun berkata, setelah ini kita akan bertemu Di daerah tanpa nama diantara Death Mountain & Highwall. Dan karena itu aku kembali Ke Kerajaan Malborka.

Galen : iyaa Archh, pisau yang pernah kuberikan itu adalah material terakhir dari "Komet Ison" dan itu pemberian dari kakek'nya Armitage Koron.. pada saat kakek'nya Armitage Koron memberikan kepadaku, sepertinya Armitage Koron mendengar percakapan aku dan kakek'nya.. dan sejak itu Armitage Koron seperti menjauh dariku hingga saat ini..

Archon : seperti itulah, dan masih banyak lagi kejadian kejadian yang aneh yang pernah kulihat dengan mata kepalaku sendiri, dan aku hampir lelah dan ingin melepaskan beban dipundakku *(ingin berhenti menjadi Knight Of Warrior)*, ketika Raja Liam Barathar mati dalam peperangan..

Archon : akan tetapi, keberuntungan berada dipihakku karena aku telah berani membuat titik balik energi kegelapan menjadi cahaya penerangan, pada saat menukar relic tersebut, dan itu tanpa kesengajaan.. dan dari situlah aku kembali bangkit, dan aku percaya tuhan akan membantu kita disaat kondisi yang sudah akan mencapai batas akhir dari kehancuran , dan untuk itulah aku pergi mencari prajurit prajurit pilihan yang akan meneruskan perjuangan ini.. sebelum aku mati ditangan musuh..

Galen : ehmmmm rupanya aku telah membesarkan anak yang hebat..
Galen : ternyata keserakahan akan kebanggaan yang membuat manusia menjadi jahat dan dunia akan hancur lambat laun karena ulahnya.. 

Lisanna : Untuk itulah kau harus melanjutkan perjuanganmu Arch, jika kau membutuhkan bantuanku.. berikan aku kabar..
Archon : Hhahhha, baiklah lisanna..
Archon : baiklah kek, sepertinya aku harus pergi kembali kekerajaan aku ada janji dengan Jack.. 

Lisanna : apa kau akan kembali lagi Arch ???

Archon : ehmm.. 

Galen : Kembalilah minggu depan, ada sesuatu yang ingin ku perlihatkan.. 

Archon : baiklah aku akan kembali lagi..
Archon : Terima kasih ya, aku pergi..
..

..

..

Lalu Archon pergi kembali kekerajaan..

Dan setelah itu..

Galen : Lisanna, untuk yang terakhir kalinya aku ingin membuat benda pusaka yang terbuat dari batu meteor aneh yang berada di ruang bawah tanah..
Galen : Seandainya saja tubuhku masih kuat untuk mengangkat palu.. dan membuat sebuah benda pusaka, dengan kemampuan yang kumiliki..

Lisanna : haaa..??? kakek ternyata masih memiliki material untuk membuat pedang..??

Galen : di akhir hidupku aku hanya ingin membuat mahakarya yang dapat membantu kelangsungan hidup manusia.. dan mungkin inilah saatnya..
Galen : mau kah kau membantuku Lis..??

Lisanna : dengan senang hati kek..
Galen : mungkin ini akan beresiko, dan mungkin juga diperlukan nyawaku untuk membuat pedang dengan material yang berasal dari batu meteor itu.. 

Lisanna : tidak adakah cara lain kek..??
Galen : kita pikirkan nanti..
..
..
*(Ditempat Lain / Dikerajaan Malborka)*
Raja Barathar : pengawall..?? apa kau melihat archon..?
Pengawal : sejak pagi dia telah pergi keluar istana, tuanku..

Kemudian Archon memasuki pintu..

Archon : aku disini jack, aku berkeliling kerajaan untuk melihat keramahan penduduk disini..
Raja Barathar : aku perlu bicara denganmu..
Raja Barathar : pengawal, kau boleh pergi meninggalkan kami berdua..
Pengawal : baiklah tuan..
Raja Barathar : Arch, apa yang akan kau lakukan setelah ini..?
Archon : mungkin aku hanya bersinggah untuk sementara, lalu pergi berkelana lagi..
Raja Barathar : aku tahu, kau sangat kecewa terhadap kematian ayahku..

Raja Barathar : apa kau tidak ingin menjadi pelindung dari kerajaan ini..? aku menawarkan posisi sebagai tangan kanan kerajaan.. apakah kau berminat..?
Archon : maaf jack, ada hal yang harus kulakukan diluar sana.. 

Raja Barathar : baiklah, aku tidak akan memaksa..
Archon : kudengar, kau memiliki putri yang cantik dan putra yang hebat..?? aku mendengarnya dari pedagang di pasar..
Raja Barathar : sepertinya, aku memiliki putra yang hebat dalam berburu saja.. dan memiliki putri yang aneh.. yang tidak pernah keluar kamarnya..
Archon : jack, perkenalkan lah aku kepadanya..
Raja Barathar : mari kita berjalan jalan, apa yang sedang mereka lakukan dikamarnya..
Raja Barathar & Archon berjalan arah tangga dan menyusuri lorong yang menuju ke ruangan Evi & Edenias..
*(Evi mendengar suara langkah kaki, dan suara bincang bincang ayahnya, dan memutuskan untuk keluar kamar dengan rambut berantakan dan baju lusuh)*
Ketika Raja Barathar & Archon mengakhiri tangga.. 

Evi : ayahh, sedang apa..??
Raja Barathar : archh ini anak putriku..
Archon : Haii evii..
Evi : Hai pamann, apa yang paman lakukan dengan ayah..
Archon : paman hanya berjalan jalan saja dengan ayahmu, dan kebetulan aku melihat anak kecil yang lucu dan manis..
Evi : Haha..haha.. bisa saja paman..
Raja Barathar : ya sudahh evi, kembali keruanganmu..
Evi : iyaa ayah..
Kemudian Raja Barathar & Archon melanjutkan berjalan menuju ruangan Edenias..

*(Tockk..Tockk..)*
Edenias : siapaa..?? 

Raja Barathar : ini ayah.. 

Edenias : ohh iya yahh ada apa..??
Eden membuka pintunya.. 

Edenias : ohh ayah dengan siapa..?
Raja Barathar : perkenalkan ini adalah Archon Ledarsh, dia ini teman kakekmu dulu..
..
..
Pengawal : tuan rajaa, anda dipanggil oleh ratu..
Raja Barathar : Archh, aku tinggal dulu..
Archon : baiklah jack..
..
..
Edenias : selamat sore paman..
Archon : selamat soree, siapa namamu kalau boleh tahu..??
Edenias : namaku Edenias.. paman boleh memanggilku Eden saja..
Archon : eden, apa yang sedang kau lakukan..??
Edenias : aku sedang membaca buku tentang "Art Of Defense"..
Archon : kudengar kau pandai menggunakan pedang..??

Edenias : tidak terlalu hebat paman.. hanya saja para prajurit ayah, selalu mengalah.. sangat membosankan, dan lebih baik aku membaca buku & berburu..
Archon : heii, eden mau kah kau perlihatkan kemampuan berpedangmu..?
Edenias : baiklah paman, dengan syarat jangan mengalah ya..

Archon : aku akan menunggumu dibawah ya..
Edenias : baiklah tunggu aku dibawah 5 menit ya paman, aku akan memakai jubahku..

Archon : baiklahh.. baiklah.. 

Kemudian archon menuju kebawah, keluar istana, dan menunggu Edenias..

Edenias : pamann, maaf lama menunggu..
Archon : tidak apa apa, jubahmu sepertinya sangat berat ya..

Edenias : tidak begitu berat paman, aku dapat bergerak bebas dengan jubah ini..
Edenias : maari kita mulai paman..

Archon : angkat pedangmu dan aku akan melawanmu dengan tangan kosong..

Edenias : kau terlalu meremehkanku paman..
Archon : kita lihat, saja nanti..

Edenias : baiklahh..

Lalu Edenias memasang kuda kuda, dan melesat dengan cepat dan menghunuskan pedangnya ke arah Archon.. Kemudian Archon menghindar sedikit dan menjegal kaki Eden.. dan Eden terjatuh..

Eden melakukan lagi dengan serangan yang serupa dan Archon pun menghindar dan menghindar lagi..

Berkali kali Eden terjatuh namun bangkit kembali..

Dan ternyata Raja Barathar melihat dari atas jendela ruangan ratu daisy..

Edenias mulai kelelahan, menyerangnya secara brutal dan tetap serangangannya tidak mengenai archon.. *(Jelas perbedaan kemampuan yang sangat jauh)*

Dan Raja Barathar masuk kembali sambil menutup jendela..

Dan tiba tiba, Evi muncul dan menyoraki memberi semangat kepada Eden *(Ayoo kak, kalah kan paman itu)*

Dan mendadak prajurit yang berjaga disekitar kerajaan jadi melihat dengan serius latihan antara Edenias & Archon..

Edenias berhenti menghela nafas..

*(Evi membaca mantra, dan membuat symbol dibawah archon..)*

Dan mendadak arkon tidak bisa bergerak..

Evi : ayoo kak serang paman sekarang..

Kemudian Eden melesat cepat dan menebas tubuh Archon, dan Archon cepat menghilang dan menyisakan asap hitam yang ditebas oleh Eden..

Dan archon muncul kembali, dibelakang Eden..

Archon : kita sudahi..
Dan archon menengok ke arah Evi & evi membuang muka berpura pura tidak tahu apa apa..

Archon berkata dalam hati *(Kau punya anak yang Hebat & Istimewa Jack)*

Kemudian Archon menghampiri Eden, yang sedang kebingungan..

Archon : Eden, kau sangat hebat.. Hampir saja aku terkena seranganmu..
Eden : pertarungan yang hebat paman..

Archon : ternyata anak Raja Barathar memang hebat..
Archon : mari kita masuk kedalam, sepertinya hujan akan turun...

Edenias : Baiklah pamann..

Dan ketika Archon kembali menengok kearah Evi, dan ternyata evi telah menghilang..

*(Acara Pesta Telah Dimulai)*

Acara pesta telah dimulai, dan penguasa perbatasan, dan semua orang yang berkepentingan telah hadir untuk merayakan kelahiran Putra Kembar Raja Barathar..

Dengan bangga Raja Barathar memperkenalkan anak kembarnya kepada para tamu undangan.. dan diberi nama Kina Barathar & Avalon Barathar..

Prosesi tidak berjalan lama, Kina & Avalon langsung dibawa kembali ke dalam kamar Ratu Daisy oleh Iyvana..

Saat Iyvana keluar dari ruangan Ratu Daisy, dia menghampiri Chen Dakai yang sedang berbincang bincang dengan Archon Ledarsh..

Iyvana : tuan Chen, aku akan kembali kerumah dan sambil mengusap air mata..
Chen : kau kenapa Iyvana..??

Iyvana : aku tidak apa apa tuan..

Lalu Iyvana langsung pergi dengan terburu buru keluar dari istana..

Archon : ada apa Chen..?
Chen Dakai : entahlah, seperti ada yang mencurigakan..

Tidak lama kemudian, Ratu Daisy teriak *(aaaaakkk)*
Para penjaga, panik dan langsung menuju kekamar Ratu Daisy...

Kepala Penjaga : ada apa My Queen..?
Lalu Ratu Daisy menangis dan pingsan..

Kemudian Chen Masuk dan menghampiri Bayi Kembar tersebut, Kina Menangis & Bayi Avalon seperti kejang kejang dan terlihat urat urat halus diseluruh wajahnya dan mengeluarkan air mata darah.. 

Raja Barathar : ada apa Chen dengan bayiku..??
Chen Dakai : sepertinya bayi ini terkena telah diracuni..

Raja Barathar : apa yang harus dilakukan Chen..??
Raja Barathar : Kepala Penjaga Kerajaan, cepat cari orang yang mencurigakan..

Kepala Penjaga : baiklah tuan.. 

Chen Dakai : Iyvana, dialah yang terakhir menjaga bayi ini..
Raja Barathar : apa maksudmu Iyvana..?? apakah Iyvana yang membuat kecelakaan ini..??

Raja Barathar sangat marah besar & Berteriak... Cepat cari Iyvana..
Kemudian para prajurit kerajaan pergi dengan gaduh, dan kebingungan..

Chen Dakai : Jack, aku harus membawa bayi ini secepatnya ke Nightshade..

Raja Barathar : aku percayakan kepadamu Chen, apa mungkin dengan waktu tempuh yang cukup lama itu dapat membuat anakku bertahan..?? *(dengan nada antara kepanikan & emosi yang meluap luap)*

Chen Dakai : aku bisa menjaga daya tahan tubuhnya dengan sihirku.. entah ini racun atau lainnya, dan secepatnya aku harus pergi..

Raja Barathar : Pengawaaall.. cepat siapkan kereta kuda & pasukan untuk mengawalnnya sampai ke perbatasan laut...

Archon Ledarsh : aku akan ikut Jack, dan akan menjaga Chen..
Edenias : aku juga ikut paman Arch, aku akan membantu menjaga adikku..

Archon : lebih baik kau menjaga ibumu & ayahmu Ed, kerajaan ini butuh perlindungan dan kau berada diposisi yang tepat..

Edenias : baiklah paman, kutunggu kabar selanjutnya..
Chen Dakai : Jack aku harus cepat pergi..

Raja Barathar : Kumohon kepadamu Chen, selamatkan lah anakku.. *(dengan nada memohon..)*
Kemudian Chen Dakai & Archon Ledarsh pergi naik kereta kuda dan 8 pengawal yang sudah siap untuk pergi..

..
..
(###) Kemudian terdengar burung Gagak terbang ke arah selatan barat..
..
..

Bersambung...

No comments:

Post a Comment

ByeBlog's Inc © 2016